Berita

Rumah Market Data Market Berita Perdagangan USD Jatuh, GBP/USD Justru Mengalami Peningkatan

USD Jatuh, GBP/USD Justru Mengalami Peningkatan

by Didimax Team

Berita mengenai USD atau dollar Amerika yang jatuh memang sedang menjadi perbincangan hangat bagi kalangan para trader termasuk Anda. Seperti sudah diketahui bahwa dollar AS sendiri mengalami penurunan dalam awal perdagangan Eropa pada hari Selasa petang. 

Hal tersebut ternyata disebabkan karena pejabat dari Federal Reserve mengindikasikan bahwa terdapat perlambatan kenaikan suku bunga serta para trader mempunyai spekulasi level puncak dari suku bunga di mana kemungkinan besar juga sudah dekat. 

Pada pukul 15.10 WIB 15 November 2022, indeks dolar AS yang bertugas untuk mengukur greenback terhadap mata uang lainnya mengalami penurunan drastis yakni sekitar 0,4% di 106,067. Kondisi tersebut ternyata jatuh di level paling rendah dalam tiga bulan terakhir. 

 

Wakil Ketua The FED Berikan Komentar Terhadap Keadaan Bank Central Melawan Inflasi

Sementara itu, Lael Brainard selaku wakil ketua dari The FED ternyata juga memberikan komentar terkait dengan keadaan pertempuran bank sentral di mana tengah melawan badai inflasi. Ini mendukung komentar pada akhir pekan oleh Gubernur Fed Christoper Waller mengenai suku bunga perlu terus mengalami kenaikan sehingga bisa memerangi inflasi. 

Tetapi memang masih terdapat kemungkinan di mana lajunya akan lebih lambat. Dalam sebuah wawancara di Bloomberg di Washington, Brainard juga menjelaskan bahwa pihaknya mungkin akan segera tepat untuk bergerak ke dalam laju kenaikan lebih lambat tetapi hal yang perlu ditekankan adalah mempunyai pekerjaan tambahan harus dilakukan. 

Ekspektasi juga tumbuh bahwa the FED akan menaikkan suku bunga hanya sebesar 50 basis poin di bulan Desember yang akan datang. Kenaikan yang lebih kecil dari 75 basis poin di dalam empat rapat terakhir tersebut. 

Adapun perubahan langkah yang dilakukan tersebut mengindikasikan bahwa USD sudah mencapai puncaknya dan akan menurun pada tahun 2023. Sementara Morgan Stanley juga mempunyai pendapat tersendiri di mana berharap bahwa The Fed akan memberikan kenaikan suku bunga terakhir pada Januari 2023.

Di mana kondisinya adalah penurunan suku bunga akan mengikuti pada kuartal IV nantinya. Sedangkan bank sentral juga melihat indeks dollar AS turun menjadi 104 pada akhir tahun depan, di sisi lain Euro justru akan mengalami penguatan. 

Indeks turun 4% dalam waktu minggu lalu dan minggu terburuknya selama lebih dari 2,5 tahun. Kemudian pada sesi tersebut, indeks dari harga produsen utama AS pada bulan Oktober diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 8,3% terutama untuk basis tahunan. 

Laju tersebut ternyata jauh lebih lambat dibandingkan dengan bulan September dan naik sebesar 0,4% pada bulan Oktober kali ini. Di sisi lainnya, GBP/USD mengalami kenaikan menjadi 0,5% di 1,810. 

Kondisi tersebut ternyata mendekati level tertinggi selama kurun waktu 2,5 bulan hari Jumat yakni pada 1,1855 sesudah adanya data mengenai ketenagakerjaan Inggris yang mengisyaratkan pasar tenaga kerja cukup ketat. 

Kenaikan GBP/USD Karena Data Ketenagakerjaan Inggris Semakin Ketat 

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa di GBP-USD justru mengalami kenaikan sebesar 0,5% di atas. Adapun jumlah orang yang melakukan klaim terhadap tunjangan pengangguran di Inggris ternyata mengalami kenaikan hanya 3.300 saja pada bulan Oktober kemarin. 

Tentu saja kondisi tersebut memang cukup mengkhawatirkan bagi sebagian besar orang. Sementara angka pertumbuhan penghasilan rata-rata juga tidak termasuk bonus pada tahun ini hingga bulan September mencapai 5,7%. 

Ini tentu mengindikasikan bahwa terdapat kenaikan laju cepat dalam kurun waktu 20 tahun. Memang pendapatan tersebut masih berjalan jauh di bawah dari tingkat inflasi yakni sekitar 10%. Adapun angka-angka tersebut ternyata menunjukkan bahwa terdapat sedikit kelonggaran di dalam perekonomian Inggris. 

Nantinya juga akan memungkinkan Bank of England menghentikan adanya urutan kenaikan suku bunga. Di sisi lain EUR/USD justru mengalami kenaikan juga sebesar 0,8% di angka 1,0410. Data tersebut menunjukkan adanya kenaikkan ke level tertinggi dalam kurun waktu tiga bulan. 

Lain halnya dengan AUD/USD yang justru sensitive terhadap risiko kenaikan sebesar 0,8% di angka 0,6750. USD/JPY mengalami penurunan sebesar 0,3% bergerak menjadi 139,50 di mana yen ternyata juga diuntungkan dengan pergerakan dollar lemah. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi USD yang jatuh memang mempengaruhi mata uang lainnya di pasar forex. Kondisi tersebut tentu membuat sebagian besar trader harus lebih berhati-hati dalam membuat keputusan. 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama