Berita

Rumah Market Data Market Berita Perdagangan US Dolar Melonjak Karena Pencalonan Powell Masa Jabatan II

US Dolar Melonjak Karena Pencalonan Powell Masa Jabatan II

by Didimax Team

Pasar forex dengan mata uang asing dolar AS kini sedang mengalami peningkatan per hari ini karena dipengaruhi pencalonan Powell. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell masuk pada jabatan kedua sebagai nominasi.

Perkembangan berita terbaru ini membuat banyak investor harus menyadari perubahan yang ada agar tidak mengalami kerugian. Mengingat dalam trading forex, seluruh trader harus berupaya meraih keuntungan sebanyak mungkin secara cepat.

Salah satu instrumen forex paling menguntungkan untuk dipakai trader adalah mata uang dolar AS. Valuta asing tersebut dijadikan sebagai acuan oleh semua mata uang di dunia, sehingga memberikan banyak dampak.

Adanya perkembangan US dolar mengalami peningkatan, tentu dipengaruhi oleh faktor terbesar yaitu pencalonan Powell. Bagi trader awam pasti hanya mengira ini sebuah hal biasa, namun sudah diprediksi sebelumnya.

Adapun penjelasan lebih lengkap mengenai kenaikan harga dolar AS yang bisa memberikan dampak ke banyak pihak. Apa saja dampak yang diciptakan dari lonjakan mata uang asing dolar AS? Berikut penjelasannya.

 

Nominasi Pencalonan dari Jerome Powell

Setiap pergerakan mata uang asing dalam pasar forex tentu dipengaruhi oleh sentimen-sentimen tertentu. Salah satu faktor naiknya dollar pada forex dikarenakan ada pencalonan dari Jerome Powell untuk masa jabatan kedua.

Menjabat sebagai Ketua Federal Reserve, nama Jerome Powell kembali dimasukkan ke dalam nominasi ke jabatan berikutnya. Setiap ketua berhak melakukan pencalonan jabatan sebanyak dua kali maksimal dari keseluruhan.

Oleh karena itu Powell dimasukkan nominasi untuk melanjutkan jabatan 4 tahun ke depan atas perintah Joe Biden, presiden AS. Ada ruang besar ketika kenaikan suku bunga AS di bawah Powell.

Dalam dampaknya secara luas, tetap saja memberikan keuntungan bagi mata uang dolar AS karena mengalami peningkatan. Peningkatan ini membuat banyak investor saham yang memegang valas dolar AS dijamin menerima profit.

Kenaikan indeks dolar AS hingga 0,42% per hari ini menjadi 96,53 atau tertinggi sejak bulan Juli 2020. Euro justru mengalami tekanan akibat pandemi virus corona yang kembali muncul di Eropa.

Euro Merosot dengan Tekanan Covid-19

Adanya sentimen dari kemunculan virus corona di beberapa negara benua Eropa mengakibatkan Euro merosot. Keberadaan mata uang asing Euro melemah hingga 0,58% atau sekitar $1,1233, membuat terlemah sejak Juli.

Jika memegang valas asing euro, sebaiknya kamu segera menyadari hal ini supaya tidak mengalami kerugian. Kekhawatiran mata uang euro dikarenakan ada kasus baru Covid-19 yang baru muncul di Eropa.

Pembatasan dilakukan oleh banyak negara sehingga diprediksi bikin euro semakin merosot dan melemah. Bahkan negara besar seperti Austria dan Jerman akan melakukan penguncian penuh terhadap wilayah terkena pandemi virus corona.

Powell dan juga Brainard mencatatkan dampak korosif inflasi tertinggi terhadap kondisi ekonomi Amerika Serikat. Prioritas bank sentral adalah mengendalikan laju kenaikan harga secara cepat mulai dari sekarang untuk menormalkan euro.

Menaikkan suku bunga merupakan upaya yang harus dilakukan bank sentral demi mempercepat valuta asing euro bangkit kembali. Setiap pelemahan akan mengakibatkan dampak besar bagi setiap negara khususnya di Eropa.

Euro Diprediksi Akan Segera Bangkit

Meskipun sedang melemah jauh dari US dolar, kini mata uang euro sedang diupayakan untuk bangkit kembali. Pasar forex mata uang euro diprediksi kana meningkat cepat karena ada upaya maksimal.

Pembatasan dari negara Austria dan Jerman mengakibatkan euro mengalami kekhawatiran terhadap kondisi pandemi Covid-19 berkembang kembali. Ada dampak positif dari pembatasan ini karena bisa memulihkan keadaan mata uang euro.

Apabila pembatasan wilayah negara yang terkena pandemi Covid-19 di Eropa sudah berakhir otomatis meningkatkan valas euro. Hal ini sudah pernah dijalani oleh negara Eropa dalam mengakhiri virus corona bulan Juli.

Kemunculan kasus baru covid-19 memang memberikan sejumlah dampak yang harus dicegah sejak dini oleh bank sentral. Antisipasi virus corona dengan membatasi aktivitas masyarakat akan mempermudah laju kenaikan valas euro.

Melihat pencalonan kembali dari Powell untuk menjadi ketua Federal Reserve, membuat euro justru melemah karena covid-19. Keberadaan keduanya saling berkaitan sehingga harus dimaksimalkan mulai sekarang agar terhindar dari inflasi.

Kenaikan dari mata uang dolar AS dimanfaatkan oleh banyak trader untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal. Dalam trading forex, investor pemegang valas US dolar dipastikan bisa memperoleh profit dengan jumlah besar.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama