Berita

Rumah Market Data Market Berita Perdagangan Surat Utang Samurai Resmi Diterbitkan, Dana Mencapai 104,8 Miliar Yen

Surat Utang Samurai Resmi Diterbitkan, Dana Mencapai 104,8 Miliar Yen

by Didimax Team

Surat utang negara merupakan salah satu instrumen investasi yang mampu memberikan keuntungan bagi pemodalnya. Meski begitu, beberapa masyarakat masih belum menyadari ataupun mengenal surat berharga yang diterbitkan pemerintah ini.

Pada tanggal 19 Mei 2023, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah melakukan transaksi penerbitan Surat Utang Negara (SUN). SUN diterbitkan dalam valas atau valuta asing berdenominasi yen Jepang.

SUN Samurai Bond ini sendiri mencapai angka 104,8 miliar yen dengan empat seri yang diterbitkan. Yaitu RIJPY0526B tenor tiga tahun, RIJPY0528B tenor lima tahun, RIJPY0530 tenor tujuh tahun, dan RIJPY0533 tenor sepuluh tahun.

Perlu di garis bawahi bahwa untuk obligasi dengan tenor tujuh dan 10 tahun merupakan Blue Bonds. Blue Bond sendiri adalah surat utang berwawasan kelautan yang diterbitkan untuk pembangunan kelautan itu sendiri.

 

Lebih Mengenal SUN

Sesuai dengan namanya, surat ini merupakan pernyataan utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk dijual secara umum. Pembeli bisa berasal dari mana saja, baik dalam maupun luar negeri. 

Bahkan semua kalangan juga memiliki hak yang sama untuk melakukan investasi pada SUN ini. Sedangkan untuk presentase bunga dan pembayaran pokok, SUN akan dijamin untuk diberikan saat jangka waktu berakhir.

Penerbitan Surat Utang Negara sendiri merupakan bagian dari upaya pemenuhan APBN jika mengalami defisit. Karena kebutuhan dan pembangunan negara harus tetap berjalan sesuai dengan yang seharusnya.

Surat Utang Negara menjadi salah satu sumber pendapatan dimana dana penjualan akan digunakan dalam pembiayaan operasional negara. Jadi, SUN ini sebenarnya adalah utang yang dimiliki dan diajukan pemerintah kepada investor umum baik di dalam atau luar negeri.

Penerbitan salah satu instrumen ini didasarkan oleh adanya krisis moneter di akhir tahun 90-an. Pada saat itu, negara terkena dampak buruk terutama pada perbankan. Oleh karena itu, diterbitkanlah surat utang sebagai upaya perbaikan.

Sri Mulyani Terbitkan Surat Utang Samurai, Capai 104,8 Miliar Yen

Pemerintah akhirnya menerbitkan Surat Utang Negara Blue Bonds untuk pertama kalinya dengan denominasi yen Jepang atau Samurai Bond. Transaksi tersebut menjadi sebuah komitmen terhadap pembiayaan berkelanjutan.

Secara khusus, transaksi dilakukan demi tercapainya Sustainable Development Goals atau SDGs sekaligus untuk kemajuan blue financing. Diterbitkannya Blue Bonds sejalan dengan strategi pembiayaan pemerintah dalam mendisversifikasi instrumen pembiayaan.

Tahun 2021, Pemerintah telah mendapatkan Second Party Opinion dari IISD dan CICERO terkait penerbitan Blue Bonds yang mengacu pada SDGs. Para calon investor dari Jepang juga sudah menerima sosialisasi terkait SDGs Framework dan kebijakan blue financing.

Tahun 2023, Samurai Bonds diterbitkan untuk pembiayaan defisit APBN. Dimana dana hasil penerbitannya akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang cocok dengan kualifikasi Eligible SDGs Expenditures dalam SDGs Framework.

Nantinya akan ada penyeleksian terkait sektor mana saja yang memenuhi syarat dengan melalui mekanisme Climate Budget Tagging. Mekanisme tersebut dilakukan dalam upaya menandai belanja SDGs yang memenuhi syarat Blue Focus.

Penerbitan Blue Bonds sendiri sudah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sampai United Nations Development Programme (UNDP).

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto menjelaskan terkait penerbitan Blue Bonds ini. Beliau menjelaskan bahwa penerbitan akan melengkapi portofolio dari pembiayaan APBN.

Selain itu, diterbitkannya Blue Bond akan menunjukkan kekuatan komitmen pemerintah akan sustainable financing. Dan ada harapan bahwa kedepannya alternatif pembiayaan biru lainnya akan terbuka untuk Indonesia.

Sambutan positif juga diberikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi. Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menyambut positif penerbitan Sovereign Blue Bonds pertama di dunia berdasarkan ICMA Principles.

Sinergi antara beberapa kementerian seperti Maritim dan Investasi, Bappenas, dan Teknis menjadi salah satu faktor keberhasilan penerbitan ini. Diterbitkannya Samurai Blue Bonds ini diharapkan menjadi salah satu practices blue financing terbaik.

Apabila harapan tersebut terwujud maka akan berdampak baik pada keketuaan Indonesia di ASEAN. Tidak hanya itu, dampak yang sama juga akan dirasakan pada Pertemuan Tingkat Tinggi Negara Pulau dan Kepulauan (AIS Forum) di penghujung tahun 2023.

Dan bagaimanapun perkembangannya, penerbitan ini sudah dilakukan dengan persiapan yang baik. Sehingga, hasilnya kedepan akan menjadi pencapaian berarti dan tidak terlupakan.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama