Berita

Rumah Market Data Market Berita Perdagangan Rupiah Diperkirakan Menguat Esok Hari

Rupiah Diperkirakan Menguat Esok Hari

by Didimax Team

Kabar terbaru kali ini membuat semua pihak yang terkait dengan forex menghela nafas lega karena Rupiah akan menguat esok hari. Prediksi ini dikemukakan oleh pengamat ekonomi yang mengungkapkan kenaikan tersebut
 
Menguatnya Rupiah adalah kabar yang cukup menggembirakan karena beberapa hari lalu, Rupiah melorot hingga level terendah. Penurunan tersebut tidak hanya terhadap Dolar tetapi juga terhadap nilai mata uang lain. 
 
Meskipun penguatan tersebut tipis, akan tetapi sebuah pergerakan yang bagus karena Rupiah berada pada level terendah. Bahkan, lebih parah lagi karena Rupiah tidak memiliki kekuatan untuk melawan inflasi global.
 
 

Rupiah Berhasil Menguat Tipis karena  alasan Ini

 
Beberapa hari lalu, Rupiah menurun. Saat itu berada pada posisi Rp14.480.  Nilai tersebut merupakan nilai tinggi untuk penurunan sebuah mata uang. Bahkan, pelemahan tersebut juga terhadap mata uang lainnya.
 
Dengan kata lain, nilai Rupiah berada pada titik keparahan atau kritis yang tinggi. Maka dari itu, penguatan pada hari Kamis, tanggal 28 April merupakan penguatan yang baik. Hal ini merupakan titik terang bagi Rupiah untuk terus meningkat. 
 
Kenaikan Rupiah tersebut tidak hanya terjadi begitu saja, melainkan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya meskipun kenaikan ini tipis. Berikut ini beberapa faktor yang mendasarinya: 
 
1. Nilai Investasi Lebih Tinggi
 
Salah satu faktor terjadinya kenaikan tipis pada Dolar adalah nilai investasi lebih tinggi pada kuartal pertama tahun ini. Lebih tepatnya bulan ketiga pada tahun 2022. 
 
Investasi mengalami kenaikan pada beberapa sektor. Tercatat pada sektor pertambangan sebesar 14% pada kuartal pertama. Selain itu, sektor lainnya juga tercatat naik sebesar 20% dibandingkan kuartal terakhir pada tahun lalu. 
 
2. Pelemahan Euro dan Yuan
 
Selain itu, kenaikan Rupiah bisa terjadi karena faktor eksternal. Faktor eksternal tersebut adalah kenaikan Dolar tetapi Euro dan Yuan terus menurun. Kedua mata uang yang terus melambat adalah Euro dan Yuan. 
 
Dengan demikian, Dolar bisa mengatur penghasilan di pasar mata uang ini karena peranannya sebagai safe haven. Dengan demikian, Dolar bisa mempengaruhi kenaikan Rupiah dengan memanfaatkan perlambatan Euro dan Yuan. 
 
3. Penghentian Pasokan Gas oleh Rusia ke Polandia
 
Semenjak perang dengan Ukraina, Rusia menghentikan aktivitas ekspornya. Hal ini turut melumpuhkan perekonomian global. Itulah sebabnya komoditi forex terus naik. 
 
Salah satu aktivitas ekspor yang dihentikan oleh Rusia adalah pasokan gas. Selama ini, Polandia merupakan negara yang terbanyak mendapatkan pasokan gas. Hal itu merupakan salah satu faktor Rupiah bisa menguat.
 

Kenali Posisi Rupiah pada Saat Ini   

 
Pada sesi perdagangan minggu lalu, harga Rupiah berada posisi Rp14.430 Nilai tersebut menguat tipis yakni sebesar 2,5% dengan nilai sebesar Rp14. 410. 
 
Penurunan 15 basis poin pada Rupiah telah terjadi pada beberapa hari yang lalu. Hal ini terjadi karena ada sentimen Dolar yang mempengaruhi kenaikan Rupiah. Kondisi Rupiah sangat memprihatinkan.
 
Namun, pada perdagangan Rabu, 27 April 2008. Nilai Rupiah berhasil menguat tipis sehingga banyak pakar ekonomi memprediksi bahwa Rupiah akan terus naik.
 
Setidaknya sebelum diadakan pertemuan FED bulan depan. Pakar memprediksi optimis akan kenaikan Rupiah merangkak tipis sebelum diadakan pertemuan tersebut dengan harapan setelah pertemuan FED, Rupiah akan naik signifikan. 
 
Signifikansi kenaikan Rupiah dan Dolar sangat bergantung pada kebijakan FED. Itulah mengapa pertemuan the FED menjadi harapan satu-satunya agar Rupiah bisa kembali naik hingga berada pada level aman. 
 
Tingkat level aman Rupiah adalah harga bahan pokok tetap stabil. Hal tersebut pertanda bahwa perekonomian di Indonesia lebih baik. Namun, hal tersebut sangat sulit dilakukan karena nilai Rupiah tidak bisa mengimbangi Dolar. 
 
Selain itu, nilai Rupiah juga berada di bawah mata uang lainnya. Kondisi tersebut merupakan PR yang sulit bagi Indonesia karena Rupiah telah tertinggal jauh dibandingkan dengan mata uang asing di Asia. 
 
Padahal, Yen dan Yuan mengalami penurunan tetapi Rupiah tetap berada pada level minus, yaitu sebesar -12,9%. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia.
 
Banyak pakar optimis bahwa Rupiah akan terus meningkat karena adanya kenaikan tipis pada perdagangan Rabu, 27April 2022. Itu berarti kenaikan terjadi sebelum risalah the FED.
 
 
 
 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama