Berita

Rumah Market Data Market Berita Perdagangan Rekomendasi Mingguan GBP/USD, 19-23 Juli 2021 Naik Baru Turun?

Rekomendasi Mingguan GBP/USD, 19-23 Juli 2021 Naik Baru Turun?

by Didimax Team

Nilai dari pair GBP/USD kini mulai mengalami perubahan kembali, sebelumnya sudah sempat nail hingga berada pada level 1.3900. namun rupanya komentar dari anggota BoE memberikan perubahan.

Komentar dari hawkish ketika akan dibukanya sesi perdagangan untuk ekonomi Inggris membuat nilai pair GBP/USD mulai tertekan. Hingga hari jumat kemarin sudah mulai turun pada angka 1.38.

Kemudian turun kembali menjadi 1.3764 akibat dari penguatan terjadi pada nilai mata uang dolar AS. Diketahui jika nilai dari mata uang dolar Amerika Serikat sedang mengalami penguatan pada pekan ini.

Akibat dari penguatan setelah rilis data ritel penjualan mereka mulai membaik. Kenaikan pada penjualan ritel sebanyak 0.6 %, ini sudah lebih baik dari sebelumnya yang turun hingga 1.7 %.

Pada bulan sebelumnya penurunan besar terjadi dan membuat keadaan mata uang dolar AS terpuruk. Untuk perkiraan kenaikan penjualan ritel sendiri hanya sebanyak 0.4 % bulan ini.

Hasil dari kenaikan melihat data yang ada sudah menunjukkan peningkatan cukup drastic. Di tengah sentiment membaiknya keadaan pasar tersebut, terlihat dengan baik kondisi dolar meningkat.

Selain itu, inflasi di Amerika Serikat juga sedang mengalami kenaikan cukup tinggi. Pada data CPI terlihat secara umum hingga pada anga 5.44 % YoY untuk periode bulan Juni.

Sementara itu, pada nilai CPI inti berada pada angka 4.5 %. Kedua angka CPI ini berada pada angka cukup jauh dari perkiraan telah dilakukan sebelumnya, ini berhubungan dengan kegiatan ekonomi.

Pembukaan kembali berbagai macam kegiatan ekonomi memberikan dampak besar. Mulai dari kendaraan, rental, ongkos pesawat, juga pakaian telah menggerakkan kembali perekonomian dunia di masa pandemi sekarang.

 

Kenaikan Harga Bisa Merubah Nilai Dolar AS?

Diketahui jika saat ini kenaikan harga telah terjadi secara cepat. Kenaikan tersebut telah banyak memberikan tekanan, sehingga banyak orang memilih untuk membeli dolar AS sebagai langkah terbaik.

Keadaan dari mata uang dolar Amerika Serikat yang dikatakan memiliki efek save haven tentu lebih aman dibandingkan dengan mata uang lainnya. Ini menurut pendapat para investor pasar sekarang.

Selain itu, dolar AS sendiri bisa menjadi sebuah aset terbaik dan tidak terkalahkan. Kepala Fed Jerome Powell memberikan pernyataan mengenai tingginya inflasi di Amerika Serikat saat ini.

Ia mengatakan jika untuk periode beberapa bulan kedepan, dimungkinkan inflasi tersebut akan tetap tinggi. Jika terjadi pelemahan mungkin hanya akan bersifat sementara saja di bulan depan.

Dari Powell mengatakan keadaan perekonomian di Amerika Serikat saat ini sudah mulai membaik. Tentu saja kemajuan di bidang substansial juga menjadi salah satu hal membuat kondisi ini.

Dari the Fed telah melakukan perkiraan waktu tepat untuk menentukan mengenai pengurangan dari pembelian obligasi. Ini merupakan pernyataan keras dari The Fed untuk waktu dekat.

Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa akan terus mencetak sebanyak $ 120 miliar per bulan. Kondisi tersebut bisa membuat nilai dolar Amerika Serikat kehilangan pijakan mereka lagi.

Pembukaan Ekonomi Inggris Tanggal 19 Juli

Dari negara Inggris, mengenai pembukaan ekonomi Inggris juga harus tetap berjalan. PM Boris Johnson mengatakan jika pembukaan akan dilakukan pada tanggal 19 Juli tahun 2021 kemarin.

Meskipun penyebaran dari virus corona varian baru yaitu varian Delta masih juga belum dapat teratasi dengan baik. Namun diharapkan perdagangan global tetap dapat dijalankan sesuai rencana telah dibuat.

Ketakutan akan meningkatnya tingkat kematian juga meningkatnya terinfeksi virus corona masih terjadi. Tentu saja, keadaan tersebut telah memberikan banyak beban terhadap nilai mata uang poundsterling.

Varian baru Delta menyebar di Amerika Serikat menyebabkan inflasi menjadi naik sebanyak 2 kali lipat. Keadaan tersebut meskipun memiliki basis rendah namun sudah terkonsentrasi pada beberapa tempat.

Di tempat dengan vaksinasi rendah, telah terjadi penyebaran virus cukup tinggi. Namun, keadaan tersebut tidak berdampak pada keadaan pasar, karena tidak banyak perhatian diberikan terhadap penyebaran di AS.

Sementara itu, di Inggris inflasi juga naik dengan tajam menjadi -2.5 % YoY. Di bulan Juni tersebut sudah lebih tinggi lagi dibandingkan dengan perkiraan telah dibuat mengenai nilai dari Inflasi.

Pertumbuhan upah di Inggris juga diketahui telah meningkat sebanyak 7.3 % pada tahun ini, ketika data bulan Mei dikeluarkan. Untuk tingkat pengangguran Inggris naik menjadi 4.8 %.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama