Berita

Rumah Market Data Market Berita Perdagangan Meninjau Prospek Logam Mulia Sampai Energi di Pasar Dunia

Meninjau Prospek Logam Mulia Sampai Energi di Pasar Dunia

by Didimax Team

Saat ini seluruh dunia sedang digemparkan dengan permasalahan mengenai negosiasi Plafon utang AS yang mengakibatkan beberapa hal. Terkait hal itu, urusan mengenai pasar dunia, seperti pasar modal ikut mengalami naik turunnya. 

Alasan yang bisa menjadi dasar mengapa bisa terpengaruh oleh persoalan negosiasi, diantaranya adalah ketidakpastian mengenai hasil akhir. Ketidakpastian akan dicapai secara tepat waktu, mampu menciptakan juga rasa ambang pada pasar modal. 

Kebingungan juga akan terjadi pada investor dan cenderung menjadi lebih hati – hati tidak ingin mengambil risiko terlalu besar. Pada suku bunga juga akan terpengaruh membuat persepsi pasar terhadap kredibilitas AS dan bisa menuntut lebih tinggi pengembaliannya.

Berpengaruhnya pada suku bunga mampu juga mempengaruhi harga saham dan lainnya secara keseluruhan. Kemudian, negosiasi juga akan memberikan dampak global khususnya pasar modal secara signifikan. Bahkan, tidak hanya dibeberapa Negara, melainkan sebagian besar Negara lain juga sampai internasional.

 

Meninjau Prospek Menarik Logam Mulia – Energi

Kabar yang ditunggu – tunggu oleh banyaknya orang untuk menaikkan plafon utang AS akhirnya telah tercapai. Presiden Biden mengatakan bahwa sebelumnya mala mini, Ketua DPR McCarthy dan saya mencapai kesepakatan anggaran pada prinsipnya. 

Pada urusan ini diketahui pemerintah memiliki jangka waktu sampai 5 Juni untuk menghindari gagal bayar. Akibat dari kebuntutan selama lebih dari satu bulan dalam menaikkannya sebesar 1,4 trilliun ini membuat pasar komoditas mengalami sedikit risiko. 

Harga yan lebih rendah untuk beberapa aset, seperti minyak dan tembaga secara sensitif. Pada harga spotnya sendiri, mampu mencerminkan perdagangan fisik yang lebih banyak diikuti daripada kontrak berjangka. 

Menetap di harga 1.945,74 sebesar 0,3 % dan untuk minggu ini spot turun sampai 1,7 % setelah jatuh pada sebelumnya. Namun logam mulia memiliki peluang menarik dan mampu bertahan dari aksi jual beli yang lebih besar. Walaupun beberapa hal mengatakan, jika kenaikan emas sedikit goyah tidak batal secara keseluruhan.

Kemudian, terdapat prospek pada logam mulia mampu menembus berkelanjutan di bawahnya sebesar 1.942 diikuti 1.936 akan menarik para penjual aset. Hal ini membuat harga spot turun menuju level lebih lagi senilai 61,8 % (id.investing.com/28/05/23). 

Bahkan untuk kondisi negosiasi juga berdampak pada energi gas alam mencapai level tertinggi selama 11 minggu di $2,707. Prakiraan minggu depan, harga gas berjangka mampu mendekati zona supportnya sebesar 0,1 per mmBtu. 

Akumulasi momentum dari are supportnya sendiri mampu melanjutkan kenaikan menuju level tertingginya baru sebesar2,68. Bahkan jalan proses tersebut bisa memperpanjang pergerakan naiknya menuju level lebih tinggi lagi.

Bagaimana Prospek Pada Harga Minyak Saat Ini

Selain itu, pada kondisi saat ini harga minyak dunia mampu naik di tanggal 26/05/23 karena meredanya kekhawatiran utang AS. Dalam datanya dari Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik sebesar 84 sen untuk pengiriman bulan Juli nanti. 

Minyak mentah Brent mengikuti level meningkat sampai 69 sen atau sebesar 0,9 persen di London ICE Futures Exchange. Dalam waktu sepekan, minyak Brent dan WTI mampu naik 1,6 persen dan 1,7 persen masing – masingnya. 

Kondisi ini tentu terkait dengan adanya negosiasi peningkatan plafon yang rencana akan terselesaikan akhir pekan ini. Kenaikan ini dipicu juga oleh keyakinan atas permintaan minyak selama akhir pekan Memorial Day dan hampirnya mencapai kesepakatan negosiasi tersebut.

Pada pekan ini saja, AS memiliki sejumlah 570 rig pengeboran minyak aktif, lima rignya lebih sedikit dari sebelumnya (data minyak Baker Hughes, 26/03/23). Namun, prospek pada bulan Mei ini pemboran minyak yang aktif mengalami penurunan sampai 21, sebagai penurunan tertajam sejak Juni 2020. 

Selain itu, seorang Eksekutif Senior Di Vitol menyampaikan, jika Asia mampu memimpin pertumbuhan minyak sekitar 2 juta barel setiap harinya. Khususnya pada paruh waktu kedua tahun ini, peningkatan bisa berpotensi menyebabkan kekurangan pasokan serta bisa menaikkan harganya. 

Bahkan IEA memperingatkan tentang kekurangan minyak yang dapat membayangi pada paruh keduanya ketika permintaan itu melampaui pasokan. Diketahui juga pemerintah A diperkirakan cukup mempunyai cadangan dana sebagai dorongan potensi gagal bayar mundurnya sampai 5 Juni nanti.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama